Tebing Ampombero adalah deretan tebing panjang yang menjadi tempat melihat pemandangan yang wajib dikunjungi bagi seluruh pengunjung Desa Kulati karena keindahannya. Tidak jauh dari Tebing Ampombero, para pengunjung dapat snorkeling di Karang Ampombero. Tidak hanya karangnya yang terawat dan indah, terdapat beragam spesies ikan dengan jumlah yang banyak. Hal tersebut dimungkinkan karena di sini letak bank ikan, yaitu wilayah di mana pengambilan hasil kekayaan laut sangat dibatasi dan harus ramah lingkungan.
Kata Ampombero sendiri berarti melambaikan tangan yang mana memang ramai pada tahun 1990an sampai dengan tahun 2004. Tebing Ampombero digunakan sebagai tempat para masyarakat Kulati mengucapkan salam kepada keluarganya yang melaut dengan cara melambaikan tangan. Berbeda dengan kondisi sekarang, pada saat itu banyak pedagang yang berlayar dari Jawa ke Indonesia Timur dan menjadikan Desa Kulati sebagai salah satu tempat transit. Para kapal-kapal perdagangan tersebut biasa berlabuh di Pantai Hongaha dan apabila hendak berlayar maka akan menyusuri Tebing Ampombero. Melihat keluarga atau kekasihnya yang hendak pergi kerja berlayar, para warga Desa Kulati berdiri dan melambaikan tangan, sehingga disebut dengan Ampombero.
Peristiwa melambaikan tangan dan mengucapkan perpisahan kepada para pelaut adalah saat yang sangat penting pada jamannya. Karena ketiadaan teknologi informasi yang kini kita miliki, para keluarga dan kekasih yang ditinggal berlayar tidak tahu keberadaan dan nasib para pelaut. Terkenal pula Taria, paranormal yang meramalkan di mana keluarganya sekarang dan kapan kembali. Sehingga peristiwa melambaikan tangan ini sangat bermakna bagi masyarakat Kulati.
Maka, di Tebing Ampombero inilah anda dapat menikmati keindahan alamnya sebagaimana masyarakat desa Kulati pada jaman dahulu yang melihat keluarga atau kekasihnya kembali dari lautan.